Sifat Fisika Papan Laminasi Kombinasi Kayu Sengon dan Bambu Petung (Dendrocalamus asper)

Authors

  • Febriana Tri Wulandari Universitas Mataram
  • Radjali Amin Institute Teknologi Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.36312/ej.v4i1.1200

Keywords:

Kayu Sengon, Bambu Petung, Papan Laminasi, Berat Labur

Abstract

Penelitian ini mengkombinasikan bahan baku dari kayu sengon dengan non kayu yakni bambu petung menjadi produk laminasi. Sengon memiliki beberapa kelemahan yaitu berat jenisnyanya yang ringan yakni sekitar 0,33 dengan kelas kuat III-IV sehingga tidak layak digunakan sebagai bahan kontruksi karena masuk dalam kelas kuat. Sedangkan bambu petung memiliki karakteristik dasar mirip dengan kayu bahkan dalam beberapa hal bambu petung memiliki keunggulan dibandingkan kayu. Keunggulan bambu petung selain kekuatan mekaniknya yang kuat, bambu ini dapat mudah ditemukan di daerah tropis dan waktu tumbuh yang dominan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat labur terhadap sifat laminasi dari kombinasi kayu sengon dengan bambu petung dan mengetahui pengaruh pembuatan laminasi kombinasi kayu sengon bambu petung terhadap peningkatan kelas kuat. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kerapatan papan laminasi kayu sengon bambu petung yakni 0,50 gr/cm3, dengan kisaran nilai kadar air rata-rata yakni sebesar 13,86% Nilai kadar ini telah memenuhi standar JAS 234:2003 yaitu kurang dari 15%. Terjadi peningkatan kelas kuat menjadi kelas kuat III yang dapat digunakan sebagai bahan kontruksi ringan. Pengujian sifat fisika papan laminasi kayu sengon bambu petung telah memenuhi standar SNI 01-6240-2000 dan JAS SE-7 2003.

Physical Properties of Combination Laminated Boards of Sengon Wood and Petung Bamboo (Dendrocalamus asper)

Abstract

This study combined raw materials from sengon wood with non-wood, namely petung bamboo, to produce laminated products. Sengon has several weaknesses, namely its light specific gravity which is around 0.33 with a strength class III-IV so it is not suitable for use as a construction material because it is included in the strength class. Meanwhile, petung bamboo has basic characteristics similar to wood, even in some ways petung bamboo has advantages over wood. The superiority of petung bamboo besides its strong mechanical strength, this bamboo can be easily found in tropical areas and has a dominantly fast growing time. This study aims to determine the effect of labur weight on the lamination properties of the combination of petung bamboo and sengon wood and to determine the effect of making a combination of petung bamboo sengon wood on the increase in strength class. The method used in this study used an experimental method with an experimental design using a non-factorial Completely Randomized Design (CRD). The results showed that the average density of petung bamboo sengon wood laminated boards was 0.50 gr/cm3, with an average moisture content range of 13.86%. 15%. There was an increase in the strength class to become strong class III which can be used as a lightweight construction material. Testing of the physical properties of petung sengon bamboo wood laminated boards complied with SNI 01-6240-2000 and JAS SE-7 2003 standards.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdurachman, Nurwati Hadjib, Jasni, & Jamal Balfas. (2015). Sifat Balok Komposit Kombinasi Bambu dan Kayu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(2), 1–10.

Achmad Supriadi, I. M. S. & Subyakto. (2017). Karakteristik Laminasi Bambu Pada Papan Jabon (Characteristics Of Bamboo Lamination On Jabon Board). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 35(4), 1–10.

Agus Priyanto, & Iskandar. (2019). Pemanfaatan Laminasi Bambu Petung Untuk Bahan Bangunan. Jurnal Science Tech , 5(2).

Arinindyas Surya Pinudya, & Prof. Ir. T. A. Prayitno, M. For. , Ph. D. (2020). Pengaruh Jenis Perekat dan Berat Labur Terhadap Sifat Balok Laminasi Silang Kayu Sengon (Falcatariamoluccana). . Universitas Gadjah Mada.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Venir laminasi (SNI-5008.9-2000).

Bowyer JL, Rubin S, & Jhon GH. (2003). Forest Products And Wood Science: An Introduction Fourth Edition. Lowa State Press.

Dian Islamiati. (2021). Sifat Fisika Glulam Dari Potongan Kayu Rajumas (Duabanga Mollucana).

Hanafiah, K. (2016). Rancangan Percobaan. PT. Raja Grafindo Persada.

Hidayati, F., Isti Tamira Fajrin, Muhammad Rosyid Ridho, Widyanto Dwi Nugroho, Sri Nugroho Marsoem, & M. N. (2016). Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Jati Unggul Mega Dan Kayu Jati Konvensional Yang Ditanam Di Hutan Pendidikan Wanagama, Gunungkidul, Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kehutanan, 10(2).

Japanese Agricultural Standard (JAS). (2003). Glued laminated timber (JAS 234-2003).

Kasmudjo. (2001). Pengantar Teknologi Hasil Hutan Bagian V Papan Tiruan Lain. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadja Mada.

Malik, J., & Santoso, A. (2005). Keteguhan Lentur Statis Lamina Dari Tiga Jenis Kayu Limbah Pembalakan Hutan Tanaman. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 23, 13–20.

Mochsin, Fadillah H., & Usman Mochsin. (2014). Stabilitas Dimensi Kayu Berdasarkan Suhu Pengeringan dan Jenis Kayu. Jurnal Hutan Lestari, 2(2), 229–241.

Muthmainnah & Meylida Nurrachmania. (2020). Pengaruh perekat isosiant terhadp sifat kayu lamina akasia (Accacia Mangium). Jurnal Akar, 2(2), 90–102.

Purwanto, D. (2012). Pembuatan Balok Dan Papan Dari Limbah Industri Kayu. Jurnal Riset Industri, 5(13), 20.

Risnasari I., Azhar I., & Sitompul N. A. (2012). Karakteristik Balok Laminasi dari Batang Kelapa (Cocos nucifera L.) dan Kayu Kemiri (Aleurites moluccana Wild). Jurnal Foresta Indonesia Journal of Ferestry, 87–179.

Somadona, Sonia, Evi Sribudiani, & Ditiya Elsa Valencia. (2020). Karakteristik Balok Laminasi Kayu Akasia (Acacia mangium) dan Meranti Merah (Shorea leprosula) berdasarkan Susunan Lamina dan Berat Labur Perekat Styrofoam. Wahana Forestra Jurnal Kehutanan, 15(2), 53–64.

Wulandari F.T & Radjali Amin. (2022). Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Laminasi Kayu Sengon. Jurnal Hutan Tropika, 17(1), 40–50.

Wulandari, F.T, Febriana Tri, Amin, R., & Atmaja, I. G. D. (2022). Pengaruh Berat Labur Perekat Terhadap Sifat Fisika dan Mekanika Papan Laminasi Jati Putih (Gmelina Arborea Roxb). Jurnal Media Bina Ilmiah, 16(9), 1–10.

Wulandari, Radjali Amin, & Raehanayati. (2022). Karateristik Sifat Fisika dan Mekanika Papan Laminasi Kayu Sengon dan Kayu Bayur. Jurnal Euler, 10(1).

Downloads

Published

2023-06-12

How to Cite

Wulandari, F. T., & Amin, R. (2023). Sifat Fisika Papan Laminasi Kombinasi Kayu Sengon dan Bambu Petung (Dendrocalamus asper). Empiricism Journal, 4(1), 61–68. https://doi.org/10.36312/ej.v4i1.1200

Issue

Section

Articles