Kombinasi Kayu Rajumas dan Bambu Petung Sebagai Produk Papan Laminasi

Authors

  • Radjali Amin Institute Teknologi Yogyakarta
  • Febriana Tri Wulandari Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.36312/ej.v4i1.1266

Keywords:

Kayu Rajumas, Bambu Petung, Papan Laminasi.

Abstract

Teknologi laminasi merupakan salah satu alternatif untuk mengkombinasikan antara bahan kayu dan non kayu menjadi produk papan. Bahan baku papan laminasi yang digunakan adalah kayu rajumas dan bambu petung.  Kayu rajumas (Duabanga mollucana) memiliki kelas kuat IV-V. Bambu yang digunakan dalam pembuatan papan lamianasi harus memiliki syarat yaitu dimensi panjang, lebar, dan tebal yang dapat dikonversikan dalam bentuk papan atau balok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan fisika dan mekanika papan laminasi kombinasi dari kayu rajumas dan bambu petung serta pengaruh berat labur, tekanan kempa dan interaksinya terhadap kekuatan sifat fisika dan mekanika papan laminasi. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode eksperimen dengan rancanga percobaan faktorial dengan 2 faktor dan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka berat labur, tekanan kempa dan interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap pengujian sifat fisika tetapi berpengaruh nyata pada pengujian sifat mekanika papan laminasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara perlakuan B1T1 dengan perlakuan B2T1 pada uji MoE dengan nilai signifikan 0,036 dan 0,033 serta pada uji MoR dengan nilai signifikan 0,001, 0,007, dan 0,035. Berdasarkan nilai sifat fisika dan mekanika maka papan laminasi kombinasi kayu rajumas dan bambu petung masuk dalam kelas III yang dapat digunakan untuk keperluan konstruksi berat terlindung.

Combination of Rajumas Wood and Petung Bamboo as a Laminated Board Product

Abstract

Lamination technology is an alternative to combine wood and non-wood materials into board products.  The raw materials used for laminated boards are rajumas wood and petung bamboo. Rajumas wood (Duabanga mollucana) has a strength class IV-V. Bamboo used in the manufacture of lamianation boards must have requirements, namely length, width, and thickness dimensions that can be converted in the form of boards or blocks. This study aims to determine the physical strength and mechanics of laminated boards combined from rajumas wood and petung bamboo as well as the effect of labur weight, felt pressure and their interaction on the strength of physical properties and mechanics of laminated boards. The research method used used experimental method with factorial experimental design with 2 factors and 4 treatments with 3 replications.  Based on the results of the research that has been done, the overburden weight, compression pressure and their interactions do not have a significant effect on testing the physical properties but have a significant effect on testing the mechanical properties of laminated boards. This is indicated by the significant difference between the B1T1 treatment and the B2T1 treatment in the MoE test with significant values of 0.036 and 0.033 and in the MoR test with significant values of 0.001, 0.007, and 0.035, respectively. Based on the value of physical and mechanical properties, the laminated board of a combination of rajumas wood and petung bamboo is included in class III which can be used for heavy protected construction purposes.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, Y., Wahyuni,I., Darmawan, T., Dwianto, W., & Sunarko. 2011. Sifat Fisik dan Mekanik Cabang Kayu Schizolobium amazonicum Ducke (The Physical and Mechanical Properties of Branch Wood of Schizolobium amazonicumDucke). J. Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 9(2), 1-12.

Andika Prabowo & Heri Supomo, 2013. Analisis Teknis dan Ekonomis Ketebalan Bilah Laminasi Bambu sebagai Material Lambung Kapal. Jurnal Teknik ITS 2(1).

Ginting, A. (2012). Pengaruh Luas Tampang dan Komposisi Lapisan Kayu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi. Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Diagonal, 73-82.

Hanafiah, K. (2012). Rancangan Percobaan. Makasar: PT. Raja Grafindo Persada

Lestari, A. S. R. D., Muin, M., & Idiahsut. (2020). Sifat Fisis dan Mekanis Papan Laminasi Menggunakan Pengawet Alami Buah Berenuk (Crescentia cujete) Sebagai Aditif Pada Perekat Tanin. Jurnal Perennial, 16(2), 68–72.

Manik, P., Sarjito Joko Sisworo, Guntur Sadewo. (2017). Pengaruh Suhu Kempa Terhadap Kualitas Balok Laminasi Kombinasi Bambu Petung Dengan Bambu Apus Untuk Komponen Kapal. KAPAL, 14(1).

Mochsin,Fadillah H. Usman & Nurhaida. (2014). Stabilitas Dimensi Kayu Berdasarkan Suhu Pengeringan dan Jenis Kayu. Jurnal Hutan Lestari, 2(2), 229-241.

Nur Noviana Belatrix, Yudhi Arnandha & Dedy Firmansyah. (2022). Analisis Sifat Mekanik Lentur Papan Laminasi Kombinasi Bambu Petung dan Bambu Ater. Jurnal INERSIA 18(1), 1-8.

Risnasari I., Azhar I., & S. N. A. (2012). Karakteristik Balok Laminasi dari Batang Kelapa (Cocos nucifera L.) dan Kayu Kemiri (Aleurites moluccana Wild). Jurnal Foresta Indonesia Journal of Ferestry, 87–179.

Setya, Nor Intang H. (2014). Sifat Mekanika Bambu Petung Laminasi. Jurnal Dinamika Rekayasa 10(1), 6-13.

Shmulsky R & Jones P. D. (2011). Forest Products and Wood Science: An Introduction, 6th Edition. United Kingdom: John Wiley & SonsLtd.

Susila, I. W. W. (2010). Riap tegakan duabanga (Duabanga moluccana bl.) di Rarung. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(1), 47-58.

Violet dan Agustina. (2018). Variasi Arah Aksial Batang (Pangkal Dan Ujung) Terhadap Sifat Mekanika Papan Laminasi Kayu Kelapa (Cocos Nucifera.L) Dan Kayu Nangka (Arthocarpus Heterophyllus.L). Jurnal Hutan Tropis, 6(1).

Wulandari, F. T., & Latifah, S. (2021). Laminated board Limbah Potongan Kayu Sebagai Bahan Substitusi Kayu Solid. Jurnal Wahana Forester, 17(2), 177-191.

Wulandari F.T & Radjali Amin. (2023). The Effect of Felt Pressure and Adhesive Lath Weight on The Physical and Mechanical Properties of The Combination of Petung Bamboo and Sengon Laminated Boards. Jurnal Biologi Tropis, 23(2), 263-271.

Wulandari, F.T, & Radjali Amin. (2022). Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Laminasi Kayu Sengon. Jurnal Hutan Tropika, 17(1).

Wulandari F.T, Radjali Amin & I Gde Adi Suryawan Wangiyana. (2022). Pengaruh Berat Labur Dan Jenis Kayu Terhadap Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Laminasi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 40(2), 1-12.

Wulandari & I.M.W Suastana, (2022). Sifat Fisika Kayu Rajumas (Duabanga moluccana Blume) Berdasarkan Arah Aksial dan Arah Radial dari Desa Sambik Elen Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Avecennia, 5(1), 1-12.

Wulandari F.T, Radjali Amin & I Gde Adi Suryawan Wangiyana. (2022). Pengaruh Berat Labur Dan Jenis Kayu Terhadap Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Laminasi. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 40(2), 1-12.

Wulandari F.T, Dwi Sukma Rini & Endah Wahyuningsih. (2021). Pemanfaatan Papan Laminasi Bambu Petung (Dendrocalamus Asper (Schult. F.) Backer Ex Heyne) Sebagai Pengganti Kayu. Jurnal Media Bina Ilmiah. 15(8), 1-12

Wulandari F.T. (2019). Karateristik dan Sifat Fisik Bambu Petung (Dendrocalamus asper. Backer) di Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKM) Desa Aik Bual, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal LOUPE, 15(1), 1-6.

Widiati, Yuli, K., Supraptono, B., & Tripratono, A. B. Y. (2018). Karakteristik Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Lamina Kombinasi Jenis Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nilsen) dan Jenis Kayu Merbau (Intsia Spp.). Jurnal Hutan Tropis, 2(2), 93–97.

Widjaya E, Manik P, &Jokosisworo S. (2017). Analysis of Tensile Strength and Flexural Strength of Beams laminates of Petung Bamboo and Sengon Wood for Wooden Ship Components. Journal Shipping, 5, 431–437.

Wulandari, F. T. (2013). Produk papan komposit dengan pemanfaatan limbah non kayu. Jurnal Media Bina Ilmiah, 7(6), 1–4.

Downloads

Published

2023-06-28

How to Cite

Amin, R., & Wulandari, F. T. (2023). Kombinasi Kayu Rajumas dan Bambu Petung Sebagai Produk Papan Laminasi. Empiricism Journal, 4(1), 110–119. https://doi.org/10.36312/ej.v4i1.1266

Issue

Section

Articles