Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Budidaya Jamur Merang Berbasis Limbah Lokal sebagai Sumber Pendapatan Alternatif
Keywords:
Budidaya Jamur, Limbah Pertanian, IoT, Pemberdayaan Masyarakat, Metode PRAAbstract
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dusun repok tunjang desa taman indah kec. Pringgarata dengan memanfaatkan limbah pertanian lokal untuk budidaya jamur merang (Volvariella volvacea) sebagai sumber pendapatan alternatif. Menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA), program ini melibatkan pelatihan dan pendampingan teknis kepada 10 peserta. Kegiatan ini mengombinasikan sesi teori, praktik langsung, dan pengenalan teknologi berbasis IoT untuk pemantauan efisien dalam budidaya jamur. Peserta dilibatkan dalam seluruh tahapan, mulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi hasil, memastikan proses pembelajaran yang partisipatif dan berdampak. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta yang signifikan, dengan skor N-Gain sebesar 0,71 dalam kategori tinggi. Pengembangan keterampilan terlihat pada semua indikator, dengan beberapa, seperti persiapan substrat dan manajemen lingkungan kumbung, mendapatkan penilaian "Sangat Baik." Respon peserta juga positif, dengan rata-rata tingkat kepuasan 4,27, mencerminkan relevansi dan efektivitas program. Kesimpulannya, pelatihan ini berhasil meningkatkan kapasitas masyarakat untuk budidaya jamur yang berkelanjutan sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan limbah pertanian. Disarankan untuk memperluas program serupa ke komunitas lain dan mengintegrasikan alat berbasis IoT untuk dampak yang lebih luas pada praktik agribisnis.
Community Empowerment through Training in Oyster Mushroom Cultivation Using Local Waste as an Alternative Source of Income
Abstract
This community service activity aimed to empower the dusun repok tunjang desa taman indah kec. Pringgarata community by utilizing local agricultural waste for Volvariella volvacea cultivation as an alternative income source. Using a Participatory Rural Appraisal (PRA) method, the program involved training and technical assistance for a group of 10 participants. The activities combined theoretical sessions, hands-on practices, and the introduction of IoT-based technologies for efficient monitoring of mushroom cultivation. Participants were engaged in all stages, from identifying issues to evaluating outcomes, ensuring a participatory and impactful learning process.The results s howed significant improvements in participants' knowledge, with an N-Gain score of 0.71 categorized as high. Skills development was evident across all indicators, with some, such as substrate preparation and environmental management, rated "Excellent." Participant feedback was also positive, with overall satisfaction averaging 4.27, indicating the program’s relevance and effectiveness. In conclusion, the training successfully improved the community's capacity for sustainable mushroom cultivation while optimizing agricultural waste. It is recommended to expand such programs to similar communities and integrate IoT-based tools for broader impact on agribusiness practices.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Baiq Fatmawati, Helmi Rahmawati, Hulyadi, Laras Firdaus, Baiq Mirawati, Aminullah Aminullah, Muhamad Ikhsan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.