Strategi Pelestarian Museum Blambangan Pada Era Industri 4.0 Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Banyuwangi

Authors

  • Suprianik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Sidiq Jember
  • Nur Maya Badriyatus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Sidiq Jember

DOI:

https://doi.org/10.36312/sasambo.v5i3.1358

Keywords:

Promosi, Museum, Geopark

Abstract

Museum Blambangan merupakan salah satu tempat yang masih menyimpan benda-benda peninggalan kerajaan Blambangan dan kerajaan lainnya yang ada di Nusantara. Namun, pemerintah harus lebih memperhatikan kebutuhan masa depan, karena Museum Blambangan berfungsi sebagai platform kemajuan ilmu pengetahuan selain sebagai gudang artefak sejarah. Untuk mengatasi persepsi bahwa Museum hanyalah tempat menyimpan artefak tua atau berharga, fokus pemerintah untuk memperluas peran Museum menjadi sangat penting untuk mendorong masyarakat khususnya pelajar untuk lebih sering melakukan kunjungan ke Museum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi di Era Industri 4.0 dalam meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestic maupun mancanegara. Metode yang digunakaan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif, dan data yang penulis ambil berupa wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian yaitu peran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Dalam meningkatkan Kunjungan Wisatawan Museum Blambangan dan Geopark yaitu strategi promosi dengan meningkatkan visibilitas atau mempromosikan Museum Blambangan dan Geopark melalui media sosial, situs web, brosur, pamflet dan media cetak lainya, meningkatkan keterlibatan masyarakat dan mempromosikan museum, serta meningkatkan pengalaman pengunjung, Menjalin Kemitraan: dengan pihak- pihak terkait, seperti pemerintah daerah, sekolah, dan organisasi masyarakat, untuk mempromosikan Museum Blambangan agar dapat meningkatkan kunjungan baik di luar maupun di dalam negeri.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggraeni, M. D., & Aslamiyah, M. (2018). Gambaran sanitasi lingkungan di pasar blambangan, banyuwangi tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 3(4), 1–10.

Fahad, H. A., & Endrayadi, E. C. (2017). Pengembangan sektor pariwisata di kabupaten Banyuwangi tahun 2002-2013. Publika Budaya, 5(1), 28–35.

Harahap, N. (2020). Penelitian kualitatif.

Kharisma, F. (2015). Kerajaan Blambangan Tahun 1736-1768 Sebagai Muatan Lokal Pembelajaran Sejarah Di Sekolah Menengah Atas.

Komariah, A. (2019). Metodologi penelitian kualitatif.

Kriswantoni, S., Soetopo, D., & PGRI, P. S. N. F. U. (2018). Eksistensi Pura Agung Blambangan di Banyuwangi.

Kusumastuti, A., & Khoiron, A. M. (2019). Metode penelitian kualitatif. Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo (LPSP).

Maria, N. (2017). Gerakan Sosial Politik di Blambangan Tahun 1767-1768. Patanjala, 9(3), 291842.

Nurullita, H. (2023). Belajar Di Museum: Koleksi Masa Prasejarah dan Masa Kolonial Museum Blambangan. Jurnal Dharmabakti Nagri, 1(2), 65–70.

Pramana, Y. A., Brata, K. C., & Brata, A. H. (2018). Pembangunan Aplikasi Augmented Reality untuk Pengenalan Benda di Museum Berbasis Android (Studi Kasus: Museum Blambangan Banyuwangi). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 2(5), 2034–2042.

Saadah, N. R. (2022). Perancangan museum Blambangan dengan pendekatan smartbuilding di Banyuwangi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Sandra, F. (2023). Analisis Preservasi Manuskrip dan Artefak di Museum Blambangan Banyuwangi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Utama, I. G. B. R., & SE, M. A. (2015). Pengantar industri pariwisata. Deepublish.

Published

2023-08-11

How to Cite

Suprianik, & Nur Maya Badriyatus. (2023). Strategi Pelestarian Museum Blambangan Pada Era Industri 4.0 Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Banyuwangi. Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), 5(3). https://doi.org/10.36312/sasambo.v5i3.1358

Issue

Section

Articles