Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dan Prasarana Lingkungan Permukiman Kekalik Timur Kota Mataram
DOI:
https://doi.org/10.36312/ej.v4i2.1260Keywords:
Ruang Terbuka Hijau, Prasarana, Lingkungan, Permukiman.Abstract
Lingkungan permukiman Kekalik Timur mengalami pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan, hal ini dapat mempengaruhi ruang terbuka hijau dan ketersediaan prasarana lingkungan yang ada di permukiman Kekalik Timur. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas.Tujuan penelitian ini adalah mengkaji ketersediaan ruang terbuka hijau dan ketersediaan prasarana lingkungan permukiman Kekalik Timur yang meliputi jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan air limbah, jaringan air bersih dan persampahan. Metode penelitian yang digunakan adalah berbasis spasial dimana untuk mengetahui kondisi eksisting dan perkembangan ruang terbuka hijau, sedangkan deskriptif kualitatif penilaian untuk mengetahui ketersediaan dan prasarana lingkungan permukiman berdasarkan standar nasiaonal Indonesia. Hasil penelitian menunjukan ketersedian ruang terbuka hijau permukiman Kekalik Timur termasuk permukiman tidak padat sesuai ketetapan rencana tata ruang wilayah Kota Mataram, untuk ketersediaan prasarana jaringan jalan lingkungan modern sebesar 66.4% dan permukiman tradisional sebesar 33.4%, ketersediaan prasarana jaringan drainase lingkunngan permukiman modern 84.1% dan permukiman tradisional 59.5%, ketersediaan prasarana jaringan air limbah lingkungan permukiman modern 73.3% dan permukiman tradisional 60.0%, ketersediaan prasarana jaringan air bersih lingkungan permukiman modern 75.8% dan permukiman tradisional 68.6%, ketersediaan prasarana persampahan lingkungan permukiman modern 78.2% dan permukiman tradisional 56.4%. Dengan demikian perlunya peningkatan kualitas prasarana di lingkungan permukiman tradisional sebagai upaya terwujudnya kehidupoan yang sehat, aman dan nyaman yang sesuaii dengan standar nasional Indonesia.
Availability of Green Open Space and Infrastructure for the East Kekalik Residential Area of ??Mataram City
Abstract
The east Kekalik settlement environment is experiencing population growth and regional development, this can affect the green open space and the availability of environmental infrastructure in the East Kekalik settlement. Settlements are part of the environment outside the protected area, both in the form of urban and rural areas that function as residential or residential neighborhoods and places of activities that support livelihoods and livelihoods equipped with environmental infrastructure and facilities, and workplaces that provide limited services and employment opportunities. The purpose of this research is to examine the availability of green open space, availability and of infrastructure for the East Kekalik settlement environment which includes the road network, drainage network, waste water network, clean water and sewage networks. The research method used is spatial based where to find out the existing conditions and the development of green open spaces,while the descriptive qualitative assessment is to determine the availability and infrastructure for settlements based on Indonesian national standards. The results of the study show the availability of green open space for East Kekalik settlements including low-density settlements according to the provisions of the Mataram City spatial plan, for the availability of modern environmental road network infrastructur by 66.4% and traditional settlements by 33.4%, availability of infrastructure drainage network for modern settlements 84.1% and traditional settlements 59.5%, availability of wastewater network infrastructure for modern settlements 73.3% and traditional settlements 60.0%,the availability of infrastructure for clean water networks in modern settlements is 75.8% and traditional settlements is 68.6%, the availability of waste infrastructure for modern settlements is 78.2% and traditional settlements is 56.4% according. Thus, it is necessary to improve the quality of infrastructure in traditional residential environments as an effort to create a healthy, safe and comfortable life that complies with Indonesian national standards.
Downloads
References
Aanggunaivi., Affuah., Mutiara., Marlina., & Saputra. (2015). Jenis Permukiman dan Daerah Yang Tidak Memenuhi Syarat, Makalah
Amri, N. (2013). Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Tepian Sungai Kecamatan Kolaka, Sulawesi Tenggara. Jurnal Jupiter, 12(1).
Direktorat Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Panduan Pengembangan Permukiman.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jendral Cipta Karya. (2015). Panduan Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman.
Binarto, R. (1983). Interaksi Desa – Kota, Jakarta : Ghalia Indonesia
Budihardjo, E. (1997). Arsitektur dan Kota di Indonesia. PT, Alumni. Bandung
Chayaridipura, E. (1995). GIS Untuk Mengambil Keputusan dalam seminar Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Manajemen Perkotaan. Jakarta.
Elviyanti., Aryanti, D., & Andika, S. (2020). Arahan Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Kelurahan Seberang Palinggam Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. Jurnal Dinamika Lingkungan Indonesia, 2(1)
Executive Summary. (2015). Panduan Penyelenggaraan Infrastruktur. Kementrian PU dan Perumahan Rakyat, DIRJEN Cipta Karya.
Hidayati, E., & Sari, S R. (2021). Kualitas Sarana dan Prasarana Perumahan Griya Harapan Waleri. Langkau Bentang : Jurnal Arsitektur, 8(2). Terakreditasi Sinta 3. DOI: 10.26418/lantang.v8i2.45891.
Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia
Nursyahbani, R., & Pigawati, B. (2015). Kajian Permukiman Kumuh di Kampung Kota (Studi kasus: Kampung Gandengkan Semarang). Jurnal Teknik PWK, 4(2), 267-281
Peraturan Daerah. (2011). Peraturan Daerah Kota Mataram No.12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram, Mataram
Peraturan Menteri Negara dan Perumahan Rakyat. (2008). Nomor 11 Tentang Pedoman Teknis Kawasan Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. (2007). Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. (2007). Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya.
Peratauran Menteri Perumahan Rakyat. (2008). No.1 Tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman
Peraturan Pemerintah. (2008). No. 42 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah. (2010). No. 15 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah Pekerjaan Umum. (2014). No.12 Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2021). No.12 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.14 tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan di Kawasan Permukiman.
Prahasta. E. (2004). Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung
Prahasta. E. (2010). Belajar dan Memahami Map Info, Informatika,Bandung
Putri, K., Ridho M. A., & Widyasamratri, H. (2023). Studi Literatur: Penanganan Permukiman Kumuh di Perkotaan. Jurnal Kajian Ruang, 3(1).
Rachmah, Z., Rengkung, M. M., & Lahamendu, V. (2018). Kesesuaian Lahan Permukiman Di Kawasan Kaki Gunung Dua Sudara. Jurnal Spasial, 5(1).
Setyani,W., Sitorus, S. R. P., & Panuju, D. R. (2017). Analisis Ruang Terbuka Hijau dan Kecukupannya di Kota Depok. Buliten Tanah dan lahan,1(1)
Standar Nasiaonal Indonesia. 03-1733. (2004). Perencanaan Lingkungan Perumahan Perkotaan. Badan Standarisasi Nasional.
Standar Nasiaonal Indonesia 03-3242. (1994). Tentang Tata Cara Pengolahan Sampah di Permukiman. Badan Standarisasi Nasional.
Undang Undang. (2004). Nomor 36, Tentang Jalan
Undang Undang. (2011). Nomor 1, Tentang Perumahan dan Permukiman
Undang Undang. (2007). Nomor.26, Tentang Tata Ruang
Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. (2016). Penduan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Pedesaan. Sumur Galian
Komputer, W. (2014). Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcGIS. PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Yunus, H. S. (1989). Subject Metter dan Metode Penelitian Geografis Permukiman Kota, Yogyakarta. Fakultas Geografi UGM.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Erna Wijayanti Rahayu, Baiq Susdiana Febrianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Empiricism Journal agree to the following terms:
- For all articles published in Empiricism Journal, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agrees to implement a non-exclusive transfer of publishing rights to the journals.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.