Sinergi Tradisi Perang Topat dan Tri Hita Karana: Studi Hubungan Antara Religi, Sosial, dan Lingkungan dalam Masyarakat Lombok

Authors

  • Taufik Samsuri Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Made Sutajaya Universitas Pendidikan Ganesha
  • Wayan Suja Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ida Bagus Made Astawa Universitas Pendidikan Ganesha
  • Pahriah Pahriah undikma
  • Baiq Azmi Sukroyanti Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.36312/ej.v5i2.2480

Keywords:

Tradisi Perang Topat, Tri Hita Karana, harmoni sosial, pelestarian Budaya, kearifan lokal

Abstract

Tradisi Perang Topat di Lombok merupakan salah satu warisan budaya yang mencerminkan harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan, sebagaimana tercermin dalam filosofi Tri Hita Karana. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol toleransi antarumat beragama, tetapi juga sarana untuk menjaga keseimbangan ekosistem melalui penghormatan terhadap siklus agraris. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis Tradisi Perang Topat dalam konteks Tri Hita Karana, menyoroti tantangan pelestarian nilai-nilai tradisi ini di era modern, serta menawarkan solusi dan rekomendasi praktis untuk menjaga keberlanjutan tradisi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis kajian literatur, dengan mengumpulkan data dari artikel akademik, buku, dan dokumen digital. Analisis dilakukan berdasarkan tiga pilar Tri Hita Karana: Parahyangan (hubungan dengan Tuhan), Pawongan (hubungan dengan sesama), dan Palemahan (hubungan dengan lingkungan). Temuan menunjukkan bahwa Tradisi Perang Topat memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan spiritual melalui doa lintas agama, menciptakan harmoni sosial melalui kerja sama lintas komunitas, dan menjaga keberlanjutan lingkungan melalui simbolisme agraris. Namun, tantangan seperti komersialisasi budaya, degradasi lingkungan, dan kurangnya keterlibatan generasi muda mengancam pelestarian nilai-nilai tradisi ini. Oleh karena itu, artikel ini merekomendasikan penguatan pendidikan berbasis kearifan lokal, revitalisasi tradisi dengan pendekatan kreatif untuk melibatkan generasi muda, serta pengembangan pariwisata budaya yang berkelanjutan. Tradisi Perang Topat tidak hanya relevan sebagai warisan budaya lokal tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi model harmoni sosial dan pelestarian lingkungan yang dapat menginspirasi dunia.

The Synergy of Perang Topat Tradition and Tri Hita Karana: A Study of the Relationship Between Religion, Society, and Environment in Lombok Society
Abstract
The Perang Topat tradition in Lombok is a cultural heritage that reflects harmony between humans and God, fellow humans, and the environment, as embodied in the philosophy of Tri Hita Karana. This tradition not only symbolizes interreligious tolerance but also serves as a means to maintain ecosystem balance through respect for the agrarian cycle. This article aims to analyze the Perang Topat tradition within the context of Tri Hita Karana, highlighting the challenges of preserving its values in the modern era and offering practical solutions and recommendations for its sustainability. The method used is a qualitative approach based on literature review, collecting data from academic articles, books, and digital documents. The analysis is conducted based on the three pillars of Tri Hita Karana: Parahyangan (relationship with God), Pawongan (relationship with fellow humans), and Palemahan (relationship with the environment). The findings indicate that the Perang Topat tradition plays a crucial role in strengthening spiritual relationships through interreligious prayers, fostering social harmony through cross-community cooperation, and maintaining environmental sustainability through agrarian symbolism. However, challenges such as cultural commercialization, environmental degradation, and the lack of youth involvement threaten the preservation of these traditional values. Therefore, this article recommends strengthening education based on local wisdom, revitalizing traditions with creative approaches to engage younger generations, and developing sustainable cultural tourism. The Perang Topat tradition is not only relevant as a local cultural heritage but also holds potential as a model for social harmony and environmental preservation that can inspire the world.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiyanto, J. (2022). Arsitektur Sebagai Manifestasi Identitas Indonesia. Nalars, 21(2), 139. https://doi.org/10.24853/nalars.21.2.139-150

Angelia, N. (2024). Praktik Akuntabilitas Dalam Perspektif Tri Hita Kirana: Studi Etnografi Di Pura Pitamaha Palangkaraya. IERJ, 2(1), 252-264. https://doi.org/10.62976/ierj.v2i1.435

Bagus, I., Sila, I., Brata, I., & Sutika, I. (2022). Membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila Berlandaskan Tri Hita Karana Dalam Perspektif Kehidupan Global. Mimbar Ilmu, 27(3), 417-425. https://doi.org/10.23887/mi.v27i3.54307

Dwiyahreni, A., Fuad, H., Muhtar, S., Soesilo, T., Margules, C., & Supriatna, J. (2021). Changes In The Human Footprint In And Around Indonesia’s Terrestrial National Parks Between 2012 and 2017. Scientific Reports, 11(1). https://doi.org/10.1038/s41598-021-83586-2

Falah, A., Kutanegara, P., & Hadna, A. (2022). Pendekatan Budaya Dan Agama Dalam Penanganan Pandemi Covid-19 Di Bali Dan Jawa Tengah. Jurnal Smart (Studi Masyarakat Religi Dan Tradisi), 8(2), 245-259. https://doi.org/10.18784/smart.v8i2.1695

Fathoni, M. (2023). Konvergensi Simbolik Muslim Dan Hindu Dalam Upacara Pujawali Dan Perang Topat. Restorica Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Dan Ilmu Komunikasi, 9(2), 1-9. https://doi.org/10.33084/restorica.v9i2.5573

Fitriani, M. (2023). Local Tradition Based-Multicultural Education Management: A Case Sudy Of Perang Topat Festival In Lingsar Temple, West Lombok-Indonesia. El-Hikmah Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam, 17(1), 43-54. https://doi.org/10.20414/elhikmah.v17i1.8503

Fitriani, S. (2019). Nilai-nilai Pendidikan Islam Pada Tradisi Barantam Dalam Pesta Pernikahan (Studi Kasus Di Kelurahan Karan Aur Kec. Pariaman tengah kota pariaman). Mau Izhah, 9(2). https://doi.org/10.55936/mauizhah.v9i2.31

Fitriyah, L., Suryani, S., & Febriyanto, D. (2022). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Geram, 10(2), 23-31. https://doi.org/10.25299/geram.2022.vol10(2).10582

Hanip, S., Yuslih, M., & Diniaty, L. (2020). Tradisi Ngejot: Positive Relationship Antar Umat Beragama. Potret Pemikiran, 24(2), 71. https://doi.org/10.30984/pp.v24i2.1317

Harsanto, P. (2023). Degradasi Kesadaran Nilai-Nilai Kearifan Lokal: Representasi Budaya Jepang Pada Mural Sebagai Upaya Branding Kampung. Andharupa Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 9(02), 166-180. https://doi.org/10.33633/andharupa.v9i02.8236

Hidayanti, H. and Karim, S. (2022). Menyoal Simbol Dan Narasi Keislaman Pembayun Dalam Praktik Adat “Sorong Serah Aji Krame” Di Lombok Tengah. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(3). https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3747

Hidayati, H. and Karim, S. (2022). Menyoal Simbol Dan Narasi Keislaman Pembayun Dalam Praktik Adat “Sorong Serah Aji Krame” Di Lombok Tengah. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(3). https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3747

Huda, M. (2023). Menantang Disintegrasi Moral Di Era Revolusi Industri 4.0 : Peran Revolusioner Pondok Pesantren. Journal of Islamic Education, 9(1), 1-13. https://doi.org/10.18860/jie.v9i1.22805

Jaya, K. (2019). Peran Arsitek Dalam Meraih Tri Hita Karana Tourism Awards Pada Rancangan The Ulin Villa &Amp; Spa Di Seminyak-Bali. Jurnal Patra, 1(2), 68-73. https://doi.org/10.35886/patra.v1i2.23

Jayadi, S., Demartoto, A., & Kartono, D. (2018). Interaksi Sosial Umat Hindu Dan Muslim Dalam Upacara Keagamaan Dan Tradisi Perang Topat Di Lombok. Jurnal Analisa Sosiologi, 6(2). https://doi.org/10.20961/jas.v6i2.18466

Jayaningsih, A. (2023). Analisis Hermeneutika Dalam Konsep Tri Hita Karana. Communicare, 4(1), 1. https://doi.org/10.55115/communicare.v4i1.3379

Johani, M., Rinawati, R., & Japar, J. (2021). Pengaruh Budaya Modern Terhadap Kebudayaan Asli Kasepuhan Sinar Resmi. Jurnal Citizenship Virtues, 1(2), 105-112. https://doi.org/10.37640/jcv.v1i2.1007

Johani, M., Rinawati, R., & Japar, J. (2021). Pengaruh Budaya Modern Terhadap Kebudayaan Asli Kasepuhan Sinar Resmi. Jurnal Citizenship Virtues, 1(2), 105-112. https://doi.org/10.37640/jcv.v1i2.1007

Kertiasih, N. (2024). Analysis on clout of <em>tri hita karana</em>, Technological Competence, And Entrepreneurship Drive Toward Technopreneurship Readiness On Vocational High School Students. Multidisciplinary Science Journal, 6(10), 2024167. https://doi.org/10.31893/multiscience.2024167

Khoiriyah, Z. (2023). Relevansi Tradisi Hajat Lembur Terhadap Pendidikan Karakter Masyarakat Di Tatar Sunda. j.humanit.civ.educ., 1(1), 53-60. https://doi.org/10.33830/jhce.v1i1.5826.

Kiring, M. (2023). Simbol Dalam Suku Dayak Kayan Kalimantan Utara. Jurnal Adat Dan Budaya Indonesia, 5(2), 70-80. https://doi.org/10.23887/jabi.v5i2.60025

Kusumastuti, H. (2024). Leveraging Local Value In A Post-Smart Tourism Village To Encourage Sustainable Tourism. Sustainability, 16(2), 873. https://doi.org/10.3390/su16020873

Mariati, M. and Andreas, A. (2022). Delapan Tradisi Dalam Makanan Sebagai Identitas Etnis Tionghoa Kota Tanjungpinang. Jurnal Muara Ilmu Sosial Humaniora Dan Seni, 6(1), 293. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v6i1.13386.2022

Ningsih, I. and Saptatiningsih, R. (2020). Implementasi Multikulturalisme Antara Masyarakat Hindu Dengan Masyarakat Islam Dalam Tradisi Perang Topat (Studi Kasus Di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat). Jurnal Kewarganegaraan, 4(2). https://doi.org/10.31316/jk.v4i2.1172

Nuranisa, N. (2023). Kepercayaan Masyarakat Adat Dan Modernisasi Di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(2), 337. https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i4.8088

Nurfalah, L. (2023). Adaptasi Masyarakat Suku Baduy Luar Terhadap Perkembangan Global Berbasis Kearifan Lokal. JSCSR, 1(1). https://doi.org/10.61511/jscsr.v1i1.2023.182

Nurhayati, N. (2023). Edukasi Bahaya Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Perairan Pada Siswa Kelas I Min 32 Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Al Ghafur Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 208-214. https://doi.org/10.47647/alghafur.v2i2.1829

Pratomo, A. (2023). Sosialisasi Transformasi Lingkungan Dan Kesadaran Dalam Mendorong Praktik Pengelolaan Sampah Yang Berkelanjutan. Eastasouth Journal of Impactive Community Services, 2(01), 45-56. https://doi.org/10.58812/ejimcs.v2i01.163

Purna, M. (2020). Merajut Pluralisme Di Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Forum Arkeologi, 33(2), 151. https://doi.org/10.24832/fa.v33i2.670

Putri, K. and Putra, I. (2022). Implementasi Nilai Tri Hita Karana Dalam Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Di Provinsi Bali. Journal of Contemporary Public Administration, 2(1), 21-29. https://doi.org/10.22225/jcpa.2.1.4992.21-29

Rasmini, N. (2022). Implementation Strategy Of Tri Hita Karana In The Family Toward A Healthy Community. Indonesian Journal of Educational Research and Review, 5(3), 588-597. https://doi.org/10.23887/ijerr.v5i3.49259

Rasmini, N. (2022). Pengembangan Kecerdasan Jamak: Kajian Praktik Pembuatan Ketupat Janur Pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 5679-5690. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i6.2952

Rohmi, M. (2023). Royongan Dalam Mengelola Kopi (Bentuk Pemberdayaan Kelompok Petani Kopi Makarti Utomo Di Desa Getas Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal). SOLIDARITY, 12(2), 297-310. https://doi.org/10.15294/solidarity.v12i2.76718

Sari, D. (2023). Analisis Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia Era Kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Puteri Hijau Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(1), 125. https://doi.org/10.24114/ph.v8i1.44408

Spastyono, J. (2023). Tradisi Kemaliq Dan Perang Topat Sebagai Strategi Membangun Perdamaian Yang Tangguh Dan Replikatif Di Indonesia. Al-Adabiya Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan, 18(2), 177-192. https://doi.org/10.37680/adabiya.v18i2.3067

Suarni, K. (2023). The Effect Of The Tri Hita Karana-Oriented Problem-Based Learning Model On Ecological Attitudes And Learning Outcomes. Indonesian Journal of Educational Development (Ijed), 4(2), 173-183. https://doi.org/10.59672/ijed.v4i2.3048

Suprapto, S. (2017). Sasak Muslims And Interreligious Harmony: Ethnographic Study Of The Perang Topat Festival In Lombok - Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 11(1), 77. https://doi.org/10.15642/jiis.2017.11.1.77-98

Susanto, E., Parji, P., & Hanif, M. (2021). Tradisi Gumbregan Maheso (Studi Nilai Budaya Dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Untuk SMP/Mts). Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(7), 1177-1185. https://doi.org/10.36418/japendi.v2i7.223

Tadius, T., Lembang, S., & Linggih, I. (2023). Peluang Dan Tantangan Transformasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Di Era Digitalisasi. Refleksi Edukatika Jurnal Ilmiah Kependidikan, 13(2), 192-198. https://doi.org/10.24176/re.v13i2.8807

Widodo, A. (2020). Nilai Budaya Ritual Perang Topat Sebagai Sumber Pembelajaran Ips Berbasis Kearifan Lokal Di Sekolah Dasar. Gulawentah Jurnal Studi Sosial, 5(1), 1. https://doi.org/10.25273/gulawentah.v5i1.6359

Zaki, M. (2021). Character Education Socialization Pattern Among Young Generations In Perang Topat Tradition. Sangkép Jurnal Kajian Sosial Keagamaan, 4(1), 109-116. https://doi.org/10.20414/sangkep.v4i1.3551

Downloads

Published

2024-12-23

How to Cite

Samsuri, T., Sutajaya, I. M., Suja, W., Astawa, I. B. M., Pahriah, P., & Sukroyanti, B. A. (2024). Sinergi Tradisi Perang Topat dan Tri Hita Karana: Studi Hubungan Antara Religi, Sosial, dan Lingkungan dalam Masyarakat Lombok. Empiricism Journal, 5(2), 381–395. https://doi.org/10.36312/ej.v5i2.2480

Issue

Section

Articles