Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Dodol Jagung Pasca Panen di Labuapi Lombok Barat
DOI:
https://doi.org/10.36312/linov.v8i4.1532Keywords:
Dodol, Jagung, Pasca PanenAbstract
Permasalahan yang dihadapi petani jagung di wilayah Labuapi adalah mereka belum terbiasa dengan teknik pengolahan jagung, karena upaya untuk memberikan nilai tambah pada produk jagung dan minat masyarakat terhadap pangan berbahan dasar jagung masih rendah. Alasannya antara lain kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi jagung, tampilan makanan berbahan jagung yang tidak menarik, dan adanya anggapan bahwa hanya masyarakat ekonomi lemah yang boleh mengonsumsi jagung. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk jagung dengan memanfaatkan teknologi produksi dodol jagung yang hemat biaya dan mudah digunakan oleh petani jagung. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama satu bulan pada semester genap tahun ajaran 2022 dengan melibatkan mitra dari tiga desa yakni Desa Telagawaru, Desa Gubuq Aida dan Desa Paok Kambut. Metode yang digunakan adalah metode workshop berupa pelatihan dan pendampingan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: persiapan, pelatihan dan pendampingan langsung tahapan produksi produk olahan jagung berupa dodol jagung. Berdasarkan hasil pelatihan yang dilakukan diperoleh skor pemahaman dan keterampilan masyarakat (petani jagung) desa Telagawaru sebesar 80%, desa Gubuq Aida sebesar 84% dan desa Paok Kambut sebesar 78% dengan kategori baik dan kompeten, sedangkan hasil uji organoleptik dodol jagung pada ketiga desa secara keseluruhan berada pada kategori layak dikonsumsi dan disukai disukai masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan produksi dodol jagung dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai tambah pasca panen jagung.
Community Empowerment through Post-Harvest Corn Dodol Making Training in Labuapi, West Lombok
The problem faced by corn farmers in the Labuapi area is that they are not familiar with corn processing techniques, because efforts to provide added value to corn products and public interest in corn-based food are still low. The reasons include lack of knowledge about the nutritional value of corn, the appearance of unattractive corn-based foods, and the assumption that only economically weak people should consume corn. This service activity aims to increase the added value of corn products by utilizing corn dodol production technology that is cost-effective and easy to use by corn farmers. This service activity was carried out for one month in the even semester of the 2022 academic year by involving partners from three villages, namely Telagawaru Village, Gubuq Aida Village and Paok Kambut Village. The method used is a workshop method in the form of training and mentoring. Based on the results of the training conducted, the score of understanding and skills of the community (corn farmers) of Telagawaru village was 80%, Gubuq Aida village was 84% and Paok Kambut village was 78% in the good and competent category, while the results of the corn dodol organoleptic test in the three villages as a whole were in the category of suitable for consumption and liked by the community. Thus, it can be concluded that corn dodol production training activities can be used as an alternative to increase the added value of corn post-harvest.
Downloads
References
Abdul, I., & Niode, I. Y. (2017). Peningkatan Mutu Usaha Dodol Jagung di Desa Rejonegoro Kecamatan Paguyaman Kabupaten Gorontalo. In Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPM Unimed (pp. 279–286).
Amin, H., & Danggi, E. (2020). PENGARUH KONSENTRASI GULA MERAH TERHADAP PERUBAHAN KIMIA DAN ORGANOLEPTK DODOL JAGUNG PULUT. Sultra Journal of Agricultural Research, 1(1), 1–13.
Chumaidi, M., Chusnah, M., Hilalurochmafa, M. I., Yuliana, A. I., Qomariyah, S. N., Yaqin, M. A., & Pratama, K. E. (2022). Sosialisasi Produk Pangan Sehat Berbasis Olahan Jagung Manis Bagi Kader PKK Desa Sentul Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 29–32.
Dewi, C. A. (n.d.). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Jagung Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Di Labuapi Lombok Barat. Strategi Penanggulangan Pangan, Gizi Dan Stunting Dalam Mendukung Pencapaian Sdgs, 113.
Dewi, C. A., & Kurniasih, Y. (2017). Pemberdayaan petani jagung melalui pengembangan usaha diversifikasi produk olahan jagung di Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 1–6.
El Hasanah, L. L. N., & Isfianadewi, D. (2019). Diversifikasi Pangan Olahan Jagung Manis Sebagai Upaya Pengembangan Agroindustri di Desa Soropaten. J-Dinamika: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1).
Fahruddin, F., Najib, M. I., Nazira, A., Suryani, A., Putri, W., Izzati, N., … Dari, S. W. (2023). MEWUJUDKAN PENDAYAGUNAAN JAGUNG GUNA MENINGKATKAN USAHA MASYARAKAT DESA SUNTALANGU. In Prosiding Seminar Nasional Gelar Wicara (Vol. 1, pp. 153–159).
Hatta, H., Moonti, R. M., Ernikawati, E., Maesarah, M., Moito, S. Y., Aripin, N., … Akuba, M. (2022). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DODOL JAGUNG DI DESA TRI RUKUN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN BOALEMO. Insan Cita: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1).
Hina, H. B. (2023). PENGOLAHAN DODOL JAGUNG SEBAGAI HASIL PERTANIAN UNGGULAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH TANGGA DI DESA BAUMATA TIMUR. Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandiri (JPMM), 1(02), 87–93.
Kesumawati, N. (2023). UPAYA PENINGKATAN UMUR SIMPAN HASIL PANEN JAGUNG MANIS MELALUI TEKNOLOGI PENGOLAHAN MENJADI DODOL. SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 182–188.
Kresnatita, S., & Oemar, O. (2020). Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Jagung Manis Di Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya. Pengabdian Kampus: Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, 7(1), 23–29.
Nurul, C. N. S. T. T., & Nurul, S. S. S. T. T. (2017). Kreatifitas masyarakat dalam diversifikasi olahan jagung serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi produk.
Wardoyo, A. S., Widyasaputra, R., & Adisetya, E. (2023). Pembuatan Produk Dodol Jagung dengan Penambahan Gula Merah dari Nira Umbut Sawit. Agrotechnology, Agribusiness, Forestry, and Technology: Jurnal Mahasiswa Instiper (AGROFORETECH), 1(3), 1976–1983.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Citra Ayu Dewi, Yeti Kurniasih, Diah Lukitasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.