Pemanfaatan Belimbing Wuluh Sebagai Koagulan Lateks Bagi Petani Karet di Desa Bentok Darat Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut

Authors

  • Jumar Jumar Universitas Lambung Mangkurat
  • Riza Adrianoor Saputra Universitas Lambung Mangkurat
  • Muhammad Imam Nugraha Universitas Lambung Mangkurat
  • Ahmad Rosadi Universitas Lambung Mangkurat
  • Adiatma Putra Pradana Universitas Lambung Mangkurat
  • Rabiatul Wahdah Universitas Lambung Mangkurat
  • Noorkomala Sari Universitas Lambung Mangkurat
  • Untung Santoso Universitas Lambung Mangkurat
  • Norwinda Norwinda Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.36312/linov.v9i1.1562

Keywords:

Averrhoa bilimbi L, Pengental lateks, Standard Indonesia Rubber (SIR)

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi petani di Desa Bentok Darat dalam proses pengentalan lateks yang baik adalah bahan pengental lateks (koagulan). Umumnya petani menggunakan pengumpul lateks yang tidak dianjurkan seperti TSP dan aluminum sulfat (tawas). Pemakaian TSP dan aluminium sulfat (tawas) tidak dapat menggumpalkan lateks dengan sempurna. Untuk menjawab permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui diseminasi pemanfaatan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai koagulan lateks yang baik. PkM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang manfaat belimbing wuluh sebagai salah satu bahan pembuatan koagulan lateks, dan memberikan keterampilan dalam pembuatan larutan buah belimbing wuluh sebagai bahan koagulan lateks. Kegiatan PkM ini dilaksanakan dalam bentuk transfer knowledge berupa: (1) penyuluhan, (2) pelatihan pembuatan koagulan lateks dari buah belimbing wuluh, dan (3) teknik pembibitan belimbing wuluh. Kegiatan PkM dilaksanakan di Desa Bentok Darat, Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Kegiatan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan (Maret s.d. September 2023), dimulai dari persiapan (survei lapangan, persiapan bahan dan alat), sampai dengan laporan akhir kegiatan, termasuk publikasi di media massa. Mitra sasaran PkM diseminasi yaitu: ketua dan anggota Kelompok Tani Alam Subur, Desa Bentok Darat Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Evaluasi kegiatan PkM dilakukan dalam bentuk daftar pertanyaan (kuisioner) untuk melihat peningkatan/penambahan pengetahuan dan keterampilan peserta (mitra) kegiatan, khususnya pengetahuan tentang bahan alternatif koagulan lateks, keuntungan penggunaan bahan koagulan lateks dari buah belimbing wuluh, dan keterampilan membuat larutan koagulan lateks dari buah belimbing wuluh. Hasil PkM menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan tentang manfaat belimbing wuluh sebesar 40%, dan peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan tantang senyawa pada buah belimbing wuluh sebesar 75%. Peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan tentang buah belimbing wuluh dapat dijadikan sebagai bahan koagulan lateks meningkat sebesar 89,7%, dan peningkatan ketertarikan menggunakan larutan buah belimbing wuluh sebagai koagulan lateks sebesar 10% dari awalnya 89%. Demi keberlanjutan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini disarankan sebaiknya peserta kegiatan penyuluhan dapat membagikan pengetahuan yang didapatkan pada penyuluhan ini kepada anggota kelompok yang tidak berkesempatan hadir pada penyuluhan ini, sehingga petani lainnya juga mendapatkan pengetahuan dari pelatihan ini.

Usage of Bilimbi a Latex Coagulant for Rubber Farmers in Bentok Darat Village, Bati-Bati District, Tanah Laut Regency

Abstract: The main problem farmers in Bentok Darat Village face in the process of good latex thickening is the latex thickening agent (coagulant). Generally, farmers use latex collectors that are not recommended, such as TSP and aluminum sulfate (alum). TSP and aluminum sulfate (alum) cannot coagulate latex completely. To answer this problem, one effort can be made by disseminating the use of Bilimbi (Averrhoa bilimbi L.) as a good latex coagulant. This community service aims to provide knowledge about the benefits of Bilimbi as an ingredient for making latex coagulants and provide skills in making a solution for Bilimbi as a latex coagulant. This community service activity is carried out in the form of knowledge transfer in the form of (1) counseling, (2) training in making latex coagulants from Bilimbi, and (3) Bilimbi seeding techniques. Community service activities were carried out in Bentok Darat Village, Bati-Bati District, Tanah Laut Regency. Activities will be carried out for six months (March to September 2023), starting from preparation (field survey, preparation of materials and tools) to the final activity report, including publication in the mass media. The target partners for community service dissemination are the chairman and members of the Alam Subur Farmers Group, Bentok Darat Village, Bati-Bati District, Tanah Laut Regency. Evaluation of community service activities is carried out in the form of a questionnaire to see the improvement or addition of knowledge and skills of activity participants (partners), especially knowledge about alternative latex coagulant materials, the benefits of using latex coagulant materials from Bilimbi, and skills in making latex coagulant solutions from Bilimbi. The results of the community service showed that there was an increase in knowledge among counseling participants about the benefits of Bilimbi (40%) and an increase in knowledge among counseling participants about the compounds in Bilimbi (75%). The increase in knowledge of counseling participants about how Bilimbi can be used as a latex coagulant increased by 89.7%, and interest in using Bilimbi solution as a latex coagulant increased by 10% from the initial 89%. For the sustainability of this community service activity, it is recommended that participants in extension activities be able to share the knowledge gained from this extension with group members who did not have the opportunity to attend it so that other farmers also gain knowledge from this training.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abednego. (1981). Pengetahuan Lateks. Departemen Perdagangan dan Koperasi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut. (2022). Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kecamatan Bati-Bati Tahun 2022. Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Kecamatan Bati-Bati.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Laut. (2021). Kecamatan Bati-Bati dalam Angka 2021. BPS Kabupaten Tanah Laut. Pelaihari.

Hatina, S., & Febriana, I. (2018). Penggunaan Ekstrak Belimbing Wuluh Matang sebagai Penggumpal Lateks Pasca Panen (Studi Pengaruh Volume, Waktu Pencampuran, Temperatur dan Ph). Jurnal Ilmiah Teknika, 5 (2), 169–180.

Khaykal, A. F. (2021). Pengaruh Volume Koagulan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Kadar Abu pada Koagulasi Lateks (Hevea Brasiliensis). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (BOKAR). Nomor 38/Permentan/OT. 140/2008. (2008). Departemen Pertanian. Jakarta.

Purbaya, M., Sari, T.I., Saputri, C.A., dan Fajriaty, M. T. (2011). Pengaruh Beberapa Jenis Bahan Penggumpal Lateks dan Hubungannya dengan Susut Bobot, Kadar Karet Kering dan Plastisitas. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 Palembang, 26-27 Oktober 2011.

Safitri, K. (2009). Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averhoabilimbi L) sebagai Penggumpal Lateks terhadap Mutu Karet. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Valentina, A., Herawati, M. M., & Agus, Y. H. (2020). Pengaruh Asam Sulfat sebagai Bahan Koagulan Lateks terhadap Karakteristik Karet dan Mutu Karet. Jurnal Penelitian Karet, 38(1), 85–94.

Downloads

Published

2024-03-30

How to Cite

Jumar, J., Saputra, R. A., Nugraha, M. I., Rosadi, A., Pradana, A. P., Wahdah, R., … Norwinda, N. (2024). Pemanfaatan Belimbing Wuluh Sebagai Koagulan Lateks Bagi Petani Karet di Desa Bentok Darat Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(1), 121–132. https://doi.org/10.36312/linov.v9i1.1562

Issue

Section

Articles