Sosialisasi dan Bimtek Pembuatan Biosaka untuk Tanaman Pakcoy di Dusun Montong Lauq, Desa Selat, Narmada

Authors

  • Isnaniar Rahmatul Azizah Universitas Mataram
  • Lolita Endang Susilowati Universitas Mataram
  • Zaenal Arifin Universitas Mataram
  • Dori Kusuma Jaya Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.36312/linov.v9i4.2221

Keywords:

Biosaka, Local raw materials, Selat village, Pakcoy plants

Abstract

Desa Selat adalah salah satu desa utama penghasil beras di Kecamatan Narmada menghadapi berbagai tantangan seperti produktivitas tanaman dan ketergantungan pada pupuk kimia. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) memperkenalkan Biosaka sebagai inovasi berbasis bahan baku lokal untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman bagi petani di Dusun Montong Lauq, Desa Selat, Kecamatan Narmada. Metode pengumpulan data melibatkan wawancara partisipatif dan observasi langsung di lapangan. Pelatihan mencakup diskusi kelompok, praktek pembuatan Biosaka, dan evaluasi. Kegiatan ini melibatkan 23 anggota kelompok tani “Pamansam” Dusun Montong Lauq. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum pelatihan, 47% petani memiliki pemahaman sangat rendah tentang Biosaka, dan hanya 3% yang sangat baik. Setelah pelatihan, hasil post-test menunjukkan 36% petani kini memahami Biosaka dengan sangat baik, 37% baik, dan hanya 9% yang tetap pada pemahaman rendah. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan kegiatan PkM dalam meningkatkan pengetahuan petani.

 Socialization and Training on Biosaka Production for Pakcoy Plants in Montong Lauq, Selat Village, Narmada

Abstract

Selat Village is one of the primary rice-producing villages in the Narmada District, facing various challenges such as crop productivity and reliance on chemical fertilizers. The Community Service Program (PkM) introduced Biosaka as an innovation based on local raw materials to enhance plant growth and yields for farmers in Montong Lauq Hamlet, Selat Village, Narmada District. Data collection methods included participatory interviews and direct field observations. The training comprised group discussions, practical Biosaka production, and evaluations, involving 23 members of the "Pamansam" farmer group. Results indicated that prior to training, 47% of farmers had a very low understanding of Biosaka, with only 3% demonstrating a very good understanding. Post-training, the results showed that 36% of farmers now understood Biosaka very well, 37% well, and only 9% remained at a low understanding level. This improvement demonstrates the success of the PkM program in enhancing farmers' knowledge.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Antony, D., Lizawati, L., Wilia, W., Alia, Y., & Mastur, A. K. (2023). Sosialisasi Dan Aplikasi Elisitor Biosaka Pada Budidaya Tanaman Padi (Oryza Sativa) Di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(4), 183-191.

Azalia, A., Putrantri, D. A., & Zulfahmi, R. (2023). Analisis Usaha Tani Tanaman Jagung Manis Berbasis Biosaka. Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG), 8(2), 39-47.

Azhimah, F., Saragih, C. L., Pandia, W., Sembiring, N. B., Ginting, E. P., & Sitepu, H. P. (2023). Sosialisasi dan aplikasi pembuatan biosaka di lahan hortikultura Kabupaten Karo. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 1(5), 216-224.

Bargaz, A., Lyamlouli, K., Chtouki, M., Zeroual, Y., & Dhiba, D. (2018). Soil microbial resources for improving fertilizers efficiency in an integrated plant nutrient management system. Frontiers in microbiology, 9, 1606.

Dispertan (Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap). 2023. https://dispertan.cilacapkab.go.id/2023/05/23/dispertan-terus- sosialisasikan- penggunaan-biosaka/. (Diakses 19 September 2024)

Hamzah, H., Sukardi, L., & Sjah, T. (2023). Pelatihan produksi pupuk organik cair menggunakan starter eco-farming pada kelompok tani Petung Makmur di Desa Sesaot. Jurnal SIAR ILMUWAN TANI, 4(1), 37-46.

Husain, F., Megawati, M., Safir, A., Renaldy, M., Kadir, R., Fatimah, M. A., & Lembang, M. A. M. (2023). Pembuatan elsitor biosaka sebagai salah satu inovasi dalam pengurangan penggunaan pupuk kimia. Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin, 4(2), 82-91.

Insiyah, B., Hadiyanti, N., Junaidi, J., Sidhi, E. Y., Arissaryadin, A., & Pamujiati, A. D. (2024). Menggalakkan Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan melalui Klinik Agribisnis dan Praktek Pembuatan Biosaka. JATIMAS: Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat, 4(1), 13-19.

Ismaya, B., & Saud, M. Y. (2023). Pelatihan Peningkatan Hasil Pertanian Padi Dengan Menggunakan Pupuk Organik Terhadap Para Petani di Daerah Karawang. SABAJAYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(6), 350-356.

Namdeo, A. G. (2007). Plant cell elicitation for production of secondary metabolites: a review. Pharmacogn Rev, 1(1), 69-79.

Prasetyo, F. T., Amrullah, M. A., Pratama, H., Yudha, T., Pratama, S. D., Ayattusifa, S., & Irawan, S. N. W. (2023). Peningkatan Kapasitas Petani Dusun Cipetey Mealui Penyuluhan Biosaka Kepada Kelompok Tani Dusun Cipetey. Kampelmas, 2(1), 149-164.

Putri, R. B. A., Sulistyo, T. D., & Anwar, C. (2017). Penggunaan limbah Baglog tiram dan jenis nutrisi terhadap pakcoy pada hidroponik substrat. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 19(1), 28-33.

Rafii, T. (2024). Efektivitas Program Penyuluhan Pertanian Organik pada Petani Milenial (Studi Kasus: GAPOKTAN Sekarlangit, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang).

Raidar, U., Ramadhan, F., Nufus, N. R. K., Supriyatna, M. R., Pesema, E. A., Nabila, Z., & Safitri, A. (2023). Penyuluhan pertanian pengendalian hama tikus dan pembuatan biosaka sebagai upaya mendukung sistem pertanian berkelanjutan di pekon banjarmasin. BUGUH: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 112-117.

Reflis, R., Sumartono, E., Arianti, N. N., & Sukiyono, K. (2023). Biosaka pengembangan pertanian organik. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 2939-2945.

Riaz, U., Mehdi, S. M., Iqbal, S., Khalid, H. I., Qadir, A. A., Anum, W., ... & Murtaza, G. (2020). Bio-fertilizers: eco-friendly approach for plant and soil environment. Bioremediation and biotechnology: sustainable approaches to pollution degradation, 189-213.

Susanti, E., Mahmudah, I. R., & Makiyah, Y. S. (2023). Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Biosaka untuk Mengurangi Ketergantungan Pupuk dan Pestisida Kimia. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(4), 1705-1716.

Suwandi, S. (2023, July). Biosaka untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian Ramah Lingkungan. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS (Vol. 7, No. 1).

Tuhuteru, S., Mahanani, A. U., & Rumbiak, R. E. (2019). Pembuatan pestisida nabati untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman sayuran di Distrik Siepkosi Kabupaten Jayawijaya. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 25(3), 135-143.

Zafiroh, N., Samudra, F. B., & Purwanti, E. W. (2023). Sikap kelompok wanita tani Sekar Arum terhadap penyuluhan hidroponik sawi pakcoy (Brassica Rapa L.) sistem NFT (Nutrient Film Technique) di desa Kendalbulur kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung (Doctoral dissertation, Polbangtan Malang).

Zainab, S., Haryantini, B. A., Sunantra, I. M., Wardhana, A. W., Arifin, Z., Baharuddin, B., & Apzani, W. (2023). Pemanfaatan Biosaka Dalam Mendukung Pertanian Organik Di Desa Kebon Ayu Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Al-Amal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 37-43.

Downloads

Published

2024-12-01

How to Cite

Azizah, I. R., Susilowati, L. E., Arifin, Z., & Jaya, D. K. (2024). Sosialisasi dan Bimtek Pembuatan Biosaka untuk Tanaman Pakcoy di Dusun Montong Lauq, Desa Selat, Narmada. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(4), 1033–1041. https://doi.org/10.36312/linov.v9i4.2221

Issue

Section

Articles