Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Menuju Pariwisata Berkelanjutan

Authors

  • Surayya Surayya Universitas Tadulako
  • Fatlina Zainuddin Universitas Tadulako
  • Darman Darman Universitas Tadulako
  • Yobert Kornelius Universitas Tadulako
  • Nurhabibah Nurhabibah Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.36312/linov.v10i1.2375

Keywords:

Ekonomi Kreatif, keraifan lokal, pariwisata berkelanjutan

Abstract

Kreativitas, inovasi serta keterampilan sangat diperlukan sebagai bentuk pengembangan ekonomi kreatif, dimana cara ini merupakan salah satu cara agar bisa bersaing dalam bisnis. Pengembangan bisnis dapat dilakukan melalui pemanfaatan sumber daya yang semakin tidak terbatas dimana secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan nilai ekonomi dari yang tidak bernilai menjadi nilai ekonomi yang tinggi. Pengembangan ini disebut dengan pengembangan ekonomi kreatif. PKm ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menggali potensi, pemetaan, dan manajemen usaha pariwisata, potensi pelatihan yang dibutuhkan dan strategi pemasaran produk di Desa Masingi. Hasil PKm menunjukkan  bahwa sektor wisata kuliner sebanyak 25%, wisata alam sebanyak 20%, perikanan sebanyak 25% merupakan skala prioritas untuk dikembangkan di Desa Masaingi, adapun sektor lain yang menjadi peluang untuk dikembangkan yaitu pertanian 10%, Perkebunan sebesar 15%, dan ekowisata sebesar 5 %. Adapun pelatihan yang dibutuhkan dalam mengembangkan potensi ini yaitu pelatihan pengembangan produk wisata seperti kuliner, pelatihan manajemen pariwisata, dan pelatihan digitalisasi dan pemasaran produk local.

Creative Economy Development Based on Local Wisdom Towards Sustainable Tourism

Abstract

Creativity, innovation and skills are needed as a form of creative economic development, which is one way to compete in business. Business development can be done through the utilization of increasingly unlimited resources which will indirectly have an impact on increasing economic value from no value to high economic value. This development is called creative economic development. This PKm aims to increase knowledge and explore the potential, mapping, and management of tourism businesses, potential training needed and product marketing strategies in Masingi Village. The PKm results show that the culinary tourism sector by 25%, nature tourism by 20%, fisheries by 25% is a priority scale to be developed in Masaingi Village, while other sectors that are opportunities to be developed are agriculture by 10%, plantations by 15%, and ecotourism by 5%. The training needed in developing this potential is training in the development of tourism products such as culinary, tourism management training, and training in digitalization and marketing of local products.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi, R. K. (2012). Analisis Pemetaan Status Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 9(1), 50–63.

Ariawan, dan Santoso, B. (2018). PKM Usaha Kecil Menengah Kerajinan Karawo Di Kelurahan Padebuolo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo Propinsi Gorontalo. JATI EMAS (Jurnal Apl Tek Dan Pengabdi Masyarakat), 2(2), 1–12.

Artiningsih, A., Handayani, W., dan Jayanti, D. R. (2020). Pemetaan Indikator Kinerja Sektor Pariwisata dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang. Jurnal RIPTEK, 14(2), 72–83.

Ikhtiagung, G. N., dan Radyanto, M. R. (2020). New Model for Development of Tourism Based on Sustainable Development. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 448(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/448/1/012072

Masa’deh, R., Nasseef, M. A., Suliman, M., dan Albawab, M. (2017). The Effect of Hotel Development on Sustainable Tourism Development. International Journal of Business Administration, 8(4), 16. https://doi.org/10.5430/ijba.v8n4p16

Pancawati, N. L. P. A., dan Widaswara, R. Y. (2023). Pengembangan Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Potensi Pariwisata. 3(1).

Purnomo, R. A. (2020). Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia (Pertama). Ziyad Visi Media.

Raharjo, S. T., Apsari, N. C., Santoso, M. B., Wibhawa, B., dan Humaedi, S. (2019). Ekowisata Berbasis Masyarakat (Ebm): Menggagas Desa Wisata Di Kawasan Geopark Ciletuh-Sukabumi. Share?: Social Work Journal, 8(2), 158. https://doi.org/10.24198/share.v8i2.19591

Solechah, W. M., dan Sugito, S. (2023). Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan sebagai Kepentingan Nasional Indonesia dalam Presidensi G-20. Dialektika?: Jurnal Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 8(1), 12–23. https://doi.org/10.36636/dialektika.v8i1.1487

Sugiyarto, & Amaruli, R. J. (2018). Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal. 7, 45–52.

Tatali, A. A., Lasabuda, R., Andaki, J. A., dan Lagarense, B. E. S. (2018). Coastal Tourism Development Strategy in The Bentung Village, Sangihe Islands Regency of North Sulawesi. J. Kebijakan Sosek KP, 8(1), 53–62.

Tudjuka, N. W., Soputan, G. J., dan Lobja, E. (2021). Model Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Kandela di Kabupaten Poso. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 3(1), 63–71. https://doi.org/10.52483/ijsed.v3i1.41

Downloads

Published

2025-03-01

How to Cite

Surayya, S., Zainuddin, F., Darman, D., Kornelius, Y., & Nurhabibah, N. (2025). Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Menuju Pariwisata Berkelanjutan. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 10(1), 1–14. https://doi.org/10.36312/linov.v10i1.2375

Issue

Section

Articles