Pencegahan Stunting Melalui Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Anak Pada Kader Kesehatan di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar
DOI:
https://doi.org/10.36312/linov.v9i4.2376Keywords:
stunting, pemantauan pertumbuhan, kader kesehatanAbstract
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) hingga tahun 2023, prevalensi stunting pada balita di Indonesia masih di atas batas WHO (<20%), dan Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan kasus terbanyak. Salah satu intervensi kemenkes yang belum mencapai target adalah pemantauan pertumbuhan balita, yang baru mencapai 79,2% dari target 85%. Rendahnya kualitas pemantauan pertumbuhan balita menjadi salah satu penyebab. Hanya 33,8% kader yang mampu mencatat hasil penimbangan dengan benar, hanya 1,5% kader yang mampu menginterpretasikan hasil penimbangan dengan tepat, dan hanya 3% penimbangan balita oleh kader yang dianggap akurat. Untuk mengatasi masalah ini, dilaksanakan pelatihan pemantauan pertumbuhan anak bagi kader kesehatan. Tujuan pelatihan adalah (1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam memantau pertumbuhan secara akurat dan (2) mendukung program intervensi spesifik Kemenkes untuk menurunkan stunting. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahapan: (1) koordinasi dengan mitra, (2) pelaksanaan pelatihan dengan penyampaian materi dan praktik, dan (3) evaluasi pretest-posttest. Peserta pelatihan adalah 40 kader kesehatan dari 11 desa/kelurahan di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Analisis data hasil evaluasi menggunakan statistik deskriptif. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam mengenal stunting dan mengukur pertumbuhan anak. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan rerata nilai dari 55,65 (kategori cukup) menjadi 77,15 (kategori baik). Peningkatan tersebut dapat berimplikasi pada (1) kemampuan kader dalam pelayanan posyandu sehingga mengurangi kesalahan dalam pencatatan data dan interpretasi hasil pemantauan pertumbuhan, (2) memperkuat peran kader dalam pengumpulan data yang lebih akurat untuk program-program kesehatan masyarakat, dan (3) mendukung ketercapaian intervensi spesifik Kemenkes dalam menurunkan stunting.
Stunting Prevention Through Child Growth Monitoring Training for Health Cadres in Sutojayan District, Blitar Regency
Abstract
Based on the 2023 Indonesia Nutrition Status Survey (SSGI), the prevalence of stunting in children under five in Indonesia remains above the WHO threshold of 20%, with East Java having one of the highest rates. One of the Ministry of Health's interventions that has not met its target is child growth monitoring, which has reached only 79.2% of the 85% target Poor quality of growth monitoring is a key issue, as only 33.8% of health cadres record weight measurement results correctly, 1.5% can interpret them accurately, and only 3% of weight measurements taken by cadres are considered accurate. To address this, a training program on child growth monitoring was implemented for health cadres. The training aimed to (1) improve the knowledge and skills of health cadres in accurately monitoring growth, and (2) support the Ministry of Health's specific interventions to reduce stunting. The activity was carried out in three stages: (1) coordination with partners, (2) training delivery including theory and practice, and (3) pre-test and post-test evaluations. The training involved 40 health cadres from 11 villages in Sutojayan Sub-district, Blitar Regency. Data analysis was performed using descriptive statistics. The training successfully improved the cadres' knowledge and skills in identifying stunting and measuring growth. The evaluation results showed an average score increase from 55.65 (moderate category) to 77.15 (good category). This improvement has several implications: (1) better accuracy in posyandu services, reducing errors in data recording and interpretation, (2) stronger roles in collecting more accurate data for public health programs, and (3) supporting the achievement of the Ministry of Health's stunting reduction targets.
Downloads
References
Anindita, M. (2022). Menteri kesehatan ajak mitra berkontribusi bersama cegah stunting. Warta Kesmas, 2, 5. Dikutip dari https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Warta_Kesmas_Edisi_02_2022.pdf
Direktorat Kesehatan Keluarga Kemeterian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Fitriani, S., et al. (2020). Effect of health cadre training on knowledge and skills in preventing stunting in Indonesia." BMC Public Health, 20(1), 65. https://doi.org/10.1186/s12889-020-4982-2.
Humas BKPK. (2023, 3 Februari). Cegah Stunting, Kemenkes Fokuskan Pada 11 Program Intervensi. Kabar BKPK. Dikutip dari laman Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/cegah-stunting-kemenkes-fokuskan-pada-11-program-intervensi/
Indanak, dkk. (2024). Pelatihan kader kesehatan untuk meningkatkan keterampilan deteksi dini stunting. Jurnal Litbang 20(1). https://doi.org/10.33658/jl.v20i1.341.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi-Kemendes PDTT. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting.
Kementerian Kesehatan-Kemenkes. (2022). Buku Saku Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
Kementerian Kesehatan-Kemenkes. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Dalam Angka.
Munir, I. (2024). Pelatihan intensif kader kesehatan sebagai upaya pencegahan stunting yang efektif. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi (JIG): 2(3), 42-48. https://doi.org/10.55606/jig.v2i3.3034.
Nugraheni, S., et al. (2021). Impact of health cadre training on growth monitoring and child nutrition in Indonesia. The Lancet Global Health, 9(4), e456-e463. https://doi.org/10.1016/S2214-109X(21)00030-4.
Palupi, N.W. (2022). Aksi bersama cegah stunting. Warta Kesmas, 2, 5. Dikutip dari https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Warta_Kesmas_Edisi_02_2022.pdf
Rochmawati, L., Kuswanti, I., & Melina, F. (2023). Edukasi dan pemantauan pertumbuhan pada balita sebagai upaya deteksi dini resiko stunting melalui pendampingan di posyandu. Pengabdian Masyarakat Cendekia, 2(2), 48-51. https://doi.org/10.55426/pmc.v2i2.255.
Rokom. (2023, 23 Juni). 11 Intervensi Spesifik Atasi Stunting Telah Dilaksanakan di Daerah, 2 Di Antaranya Melebihi Target. Dikutip dari laman Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230623/1543354/11-intervensi-spesifik-atasi-stunting-telah-dilaksanakan-di-daerah-2-di-antaranya-melebihi-target/
Rohmah, F.N. & Arifah, S. (2021). Optimalisasi peran kader kesehatan dalam deteksi dini stunting. Bemas: Jurnal Bermasyarakat, 1(2), 95-102. https://doi.org/10.37373/bemas.v1i2.88.
Sari, D.W.P, dkk. (2021). Peran kader peduli stunting meningkatkan optimalisasi penurunan risiko stunting. Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan 7(1), 45-52. http://dx.doi.org/10.30659/nurscope.7.1.45-52.
Sigit. (2023, 26 Juni). Wujudkan zero stunting di Kabupaten Blitar, Bupati Rini Syarifah apresiasi kinerja Baznas Kabupaten Blitar. MegapolitanPos.com. Dikutip dari laman https://www.megapolitanpos.com/wujudkan-zero-stunting-di-kabupaten-blitar-bupati-rini-syarifah-apresiasi-kinerja-baznas-kabupaten-blitar
Sumardilah, D.S. (2013). Faktor kualitas pemantauan pertumbuhan balita oleh kader posyandu di Kelurahan Kedaton Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 6(2), 7-13. https://doi.org/10.26630/jkm.v6i2.1345.
Sumiwi, M. E. (2023, 9 Februari). Intervensi Spesifik untuk Percepatan Penurunan Stunting. Dikutip dari laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan RI: https://ayosehat.kemkes.go.id/materi-intervensi-spesifik-untuk-percepatan-penurunan-stunting
Utomo, B.S. (2022). Upaya pencegahan dan penurunan stunting. Warta Kesmas, 2, 5. Dikutip dari https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Warta_Kesmas_Edisi_02_2022.pdf
Widiyanti, S., et al. (2021). The role of health cadre training in reducing errors in health data recording and growth monitoring in Indonesia. Health Policy and Planning, 36(2), 208-214. https://doi.org/10.1093/heapol/czaa203.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Febrita Ardianingsih, Endang Sri Wahjuni, Yenny Meilany Sugianto, Janti Tri Habsari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.